0 komentar

fhfhcvhgf

nbfhfhyfyu
hnbhuunbhnbuhnbhuniuniyniu
gddg

Read More......
0 komentar

cerpen Muttaqin Zaenal (Radar Banten, 09 Agustus 2009)



CERITA SUBHAN, “Keluarga Dinasti dan Anak Ayam”
Oleh Muttaqin Zaenal*

CERITA SUBHAN (1)
Subhan adalah seorang pemimpi. Semua orang juga bisa bemimpi bukan. Di sini Subhan. Beruntungah ia, bisa bermimpi. Hari ini Subhan bermimpi mendapatkan secangkir batok air kelapa muda. Subhan tak tahu arti dari mimpi tersebut. Tapi ia bisa menduga bahwa sebentar lagi ia akan dikaruniai seorang anak dari istrinya yang pertama. Subhan beristri tiga, dan istri yang pertama itu buta. Sehingga Subhan ingin membuktikan bahwa istrinya yang pertama itu beranak seperti anak yang tidak buta. Sering kali istrinya yang pertama itu dicemoohi oleh kedua istri Subhan yang lain. “Buat apa Mas punya istri yang pertama itu? Dia kan buta, pasti nanti anak yang dilahirkannya buta. Istrimu yang pertama itu Mas, sudah buta sejak lahir jadi kalaupun punya anak pasti anaknya tidak jauh berbeda dengan ibunya.” Begitu setiap kali Subhan mendengar omelan dari kedua istrinya yang lain setelah senja mengirimkannya pulang ke rumah.
Malam hari, Subhan mendapat tugas untuk mengamankan desa alias siskamling. Setelah meminum secangkir kopi yang disuguhkan oleh istrinya yang pertama, ia berangkat ke pos ronda. Sebagai seorang pejabat, Subhan tidak pernah absen dalam hal kepentingan bersama. Dengan kopeah di kepala, sarung dipundak dan memakai celana panjang yang tahan dingin, Subhan ibarat sebuah bola api yang terlempar dari langit untuk menerangi persawahan, ladang dan sungai-sungai. Subhan terbilang laki-laki yang ramah, baik, sopan, dan tulus dalam memberikan pertolongan kepada siapa pun. Termasuk kepada kedua istrinya yang iri melihat Subhan lebih sayang kepada istrinya yang pertama. Kedua istrinya itu bisa dibilang bukan istri yang secara sah, mereka sebenarnya masih dalam saudara sepersusuan. Istri yang kedua adalah anak adiknya paman yang diadopsi oleh orang tua Subhan ketika ia masih kecil. Dan istri yang ketiga adalah anak kakaknya paman yang kuliah di Australia. Jadi kedua istri itu terbilang masih saudara dengan Subhan. Orang tuanya yang menginginkan demikian. Orang tuanya berpikir bahwa harta-harta yang akan diwarisi oleh Subhan tidak boleh diambil orang lain. Apakah ini termasuk sistem Dinasti.
Lalu bagaimana dengan istrinya yang pertama. Istrinya yang pertama adalah seorang gadis desa yang cantik yang dinikahi Subhan karena ia korban para pejabat yang telah menggusur rumah si gadis. Orang tua si gadis meninggal dalam penggusuran itu. Subhan lalu menikahi gadis itu. Subhan memang berasal dari sebuah keluarga yang berada. Bapaknya seorang mantan Gubernur, dan ibunya seorang anggota dewan. Dan Subhan, ia mewarisi jabatan itu. Seakan jabatan adalah hak keluarga yang orang lain dilarang mendapatkannya. Lagi-lagi ini adalah sistem Dinasti.
***
Ini adalah sebuah keluarga yang unik. Semua berambisi menguasai harta. Mending kalau harta punya sendiri. Tapi kan harta rakyat. Dari mulai orang tua, mertua, menantu, paman, dan bibi. Semuanya menjadi seorang pejabat. Mulai dari pejabat kelurahan, bupati, anggota dewan, sampai Gubernur. Subhan tidak memungkiri itu. Ia hanya dilahirkan untuk menuruti semua titah orang tua dan saudara-saudaranya. Padahal sebenarnya ia hanya ingin menjadi manusia biasa. Bekerja serabutan, petani maupun seorang pedagang pun tak apa-apa. Asalkan ia tidak dicap sebagai putra dari keluarga Dinasti, yang selalu mengaturnya.
Subhan berpikir, andaikan saja ia dilahirkan dari seekor ayam. Ayam, jika melahirkan seekor anak, ia akan selalu menjaga anak itu sampai dewasa. Jika anaknya kedinginan, sang induk akan segera melebarkan sayapnya dan bersiap merangkul semua anak-anaknya. Tanpa terkecuali. Jika senja hari, sang induk akan mengabsen satu persatu anaknya. Jika sang induk merasa ada salah satu anaknya yang tidak ada, maka lantas ia akan mencari anaknya itu sampai ia merasa yakin bahwa anaknya tidak terjadi apa-apa. Begitulah Subhan, jika ia membayangkan menjadi anak ayam.
CERITA SUBHAN (2)
Sebuah rumah didirikan. Beratap papan dan seng. Berdinding kayu-kayu sisa pembuatan jendela dan pintu. Sama sekali bukan disebut rumah yang dihuni oleh para teknokrat. Ini hanya rumah orang-orang yang mempunyai beberapa lembar baju dan celana. Tidak ada gordin yang menggantung di jendela. Tidak ada televisi, tapi bukan radio. Tidak ada sebuah hiasan yang menggantung di dinding, tapi bukan foto masa kecil ayah dan bunda.
Nama ayahku Subhan. Ia menikahi istrinya, ibuku, tiga puluh tahun yang lalu ketika beliau masih saling jatuh cinta. Apakah sekarang tidak saling cinta? Itu seharusnya yang aku pertanyakan kepada ayahku. Aku hanya bilang kepada ayahku, “Belikanlah sebuah mukena untuknya.”
***
Seekor anak ayam yang baru keluar dari vagina sang induk tidak lantas menjadi seekor anjing. Meskipun sang induk diperkosa oleh sang anjing. Ayahku memang pernah berpikir untuk menjadi seekor anak ayam. Anak ayam selalu dekat dengan induknya, begitu alasan ayahku. Tapi ayahku tetaplah manusia. Tidak bisa menjadi binatang. Namun, kali ini ia salah dalam menilai kehidupan ayam. Memang sang induk ayam selalu menjaga, merawat, memberi makan anak-anaknya ketika kecil. Tapi bagaimana kehidupan ayam setelah dewasa? Sang induk melepas anak-anaknya, seakan-akan ia tidak lagi menganggap bahwa dirinya mempunyai anak. Sang induk menyuruh anak-anaknya untuk mencari kehidupan masing-masing. Tidak lagi tergantung kepada sang induk. Bahkan inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Bagaiamana pun keadaannya, ketika manusia telah dewasa, sang ibu tetap mengganggap dan mengaku kepada anak-anaknya. Meskipun kini sang anak tinggal jauh dengan ibunya. Tapi hewan, ia bahkan tak mau mengaku dan mengganggap anak-anaknya. Ya, hewan tidak memiliki rasa dan perasaan, berbeda dengan manusia. Apakah ini kisah ayahku? Ya.
***
Ayahku, Subhan, yang dulu dikenal sebagai anak pejabat, keturunan dinasti, atau penguasa rakyat. Kini tinggal bersama seorang istrinya yang buta. Tinggal di sebuah rumah, namun bukan disebut rumah anak pejabat. Beratap papan dan seng sisa pembuatan jendela dan pintu. Ia memilih hidup sebagai rakyat biasa. Ia tidak lagi hidup bersama keluarganya yang semuanya seorang pejabat. Ia merasa sudah tidak lagi sejalan dengan jalan pikirannya. Ia lalu pergi dari rumah, beserta istrinya dan membawaku yang masih ingusan. Terus terang aku bangga dilahirkan sebagai anaknya. Ayahku telah memilih untuk hidup sebagai orang yang sederhana. Tidak mau lagi disuapi ini-itu. Disuruh ini-itu. Dan bekerja ini-itu. Meskipun ia beristri seorang yang buta, berasal dari kalangan bawah, ayahku tetap cinta kepada beliau. Semua orang menyangka aku lahir buta sebagaimana pembawaan dari ibuku. Namun, aku dilahirkan dengan fisik yang sempurna, tidak buta.
Kini usiaku 20 tahun. Aku bisa memilih apakah hidup dengan keluarga dinasti ataukah menjadi anak ayam.

Read More......
0 komentar

Sajak Persahabatan


CINCIN DAN BULU MATAMU

Awan mendung di atas Bus kota ini
Iri melihatku
: Cincin dan bulu mata yang telah kau berikan kepadaku
serta hujan yang kan turun.

Cincin ini terbuat dari genangan air mata
berbalut sutra kerinduan
diameternya membuat indah jari kelingkingku
berwarna coklat keperak-perakan.

Dan bulu mata.
Hitam lentik penuh kemilau
yang indah ketika jatuh di tanganku
yang kugenggam penuh .

di Bus kota ini kita resmi bertunangan
: cincin telah kau pakaikan
dan bulu matamu sebagai maskawin.
Supir, kenek Bus serta Dosen-dosen,
Semua penumpang menjadi saksi pertunangan kita.

BERITA PAGI INI SANGAT ANEH

Berita pagi ini sangat aneh
: Laki-laki tua terbatuk-batuk menggenggam ulat
Menawarkan kepada siapa saja yang mau membelinya
Bahkan dia berani menawarkan kepada para pejabat yang lalu-lalang melewatinya.

Berita siang ini sungguh aneh
: nenek-nenek berjalan dengan kepala dan kaki di atas
Melihat gedung-gedung perkotaan dengan ujung jari kelingkingnya
Bertanya kepada security di mana para bos-bos besar bersembunyi.

Berita sore ini teramat aneh
: bocah-bocah berlari menembus matahari
Mencercah awan-gemawan hingga fajar menyingsing.

Berita esok hari?
Kamu dan aku akankah tahu.
AQienBaW-2009 Januari

Read More......
0 komentar

Pengantar Metode Penelitian


Pengantar Metode Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia

Penelitian → metodologi atau teknik analisis data

Metode penelitian → kualitatif

→ kuantitaif

→ studi kasus

Bagaimana langkah awal menentukan pilihan dalam membuat skripsi?

1. Genre mana yang anda kuasai atau minati?

2. Bidang apa yang akan diteliti dari genre tersebut?

3. Masalah apa saja yang akan dipecahkan melalui penelitian?

4. Manfaat apa yang akan diperoleh dari penelitian?

Metodologi penelitian

  1. Pendekatan : menggunakan pendekatan kualitatif
  2. Metode →kasus

→Historis

→Singkronis

→Diakronis

  1. Teknik : pengumpulan data dan penganalsisan data

Teknik pengumpulan data → angket (draf pertanyaan)

→ observasi (lembar observasi)

→wawancara (pedoman wawancara)

→ dokumentasi

Teknik penganalisisan data → reduksi data (memilih dan memilah data (data yang diteliti dan data sumber)

→ klasifikasi data

→ analisis data

→ interferensi atau simpulan sementara (triangulasi atau pengujian data pada ahlinya)

Jika anda ingin melakukan penelitian sebaiknya :

  1. Topik yang anda kuasai dan senangi
  2. Topik yang mudah, artinya mudah untuk mengambil data dan juga cepat mengambil data tersebut
  3. Murah biayanya
  4. Diskusi dengan teman anda

Garis besar dalam BAB Pendahuluan

  1. Latar belakang → “Mengapa judul itu anda teliti? (perlu disajikan hasil-hasil penelitian yang terkait atau yang sudah dilaukan oleh para ahli)”
  2. Identifikasi masalah → “Identifikasikanlah mesalah-masalah yang terkait dengan topik atau yang lebih luias dari topik itu ”
  3. Pembatasan masalah → “Batasilah masalah yang ada pada identifikasi masalah sesuai dengan topik yang diteliti”
  4. Rumusan masalah → “Rumuskan masalah dalam bentuk kalimat tanya”
  5. Tujuan dan manfaat → “Sesuaikan dengan rumusan masalah, manfaat secara teoritis ataukah prtaktis”
  6. Definisi operasional → “Definisikan menurut penulis sendiri”
  7. Kerangka teori
  8. Metode penelitian (pendekatan, metode, teknik)

Read More......
0 komentar

Resensi Buku Berani Bicara Di Depan Publik

KETERANGAN BUKU
1. Judul : Berani Bicara Di Depan Publik
2. Penulis : Natalie Rogers
3. Penerbit : Penerbit NUANSA
4. Jumlah Halaman: 204 halaman
MENGAPA ANDA TAKUT
1. Gejala-gejala tertekan
Ada tiga gejala-gejala umum orang mudah tertekan,yaitu:
a. Gejala fisik
b. Gejala mental
c. Gejala fisik dan mental
Gejala fisik bisa berbeda untuk setiap orang,tertapi pada umumnya berupa:
1. Detak jantung yang semakin cepat.
2. Lutut gemetar,membuat anda sulit berdiri,atu sulit untuk berdiri tenang di depan para pendengar.
3. Suara yang bergetar.
4. Gelombang hawa panas,atau perasaan seperti akan pingsan.
5. Kejang perut,kadang-kadang disertai rasa mual.
6. Hiperventilasi,yaitu termasuk kesulitan untuk bernafas.
7. Mata berair,atau hidung berlendir.
Gejala-gejala yang termasuk ke dalam kategori kedua terkait dengan proses mental,dan umumnya terjadi saat pembicara tampil,antara ;lain:
1. Mengualng kata,kalimat.atau pesan.
2. Hilang ingatan atau lupa akan hal-hal yang sangat penting
3. Bentuk-bentuk kekacauan umum yang lain
4. Tersumbatnya pikiran,yang membuat pembicara tidak tahu apa yang harus dibicarakan atau diucapkan selanjutnya

Gejala fisik dan mental biasanya disertai atua diawali dengan sejumlah gejala emosional,termasuk:
1. Rasa takut yang munkin akan munculsebelum anda tampil
2. Rasa tidak mampu
3. Rasa kehilangan kendali
4. Rasa tidak berdaya
5. Rasa malu
6. Panik
7. Rasa malu atau dipermalukan,saat presentasi berakhir

2. Mengapa anda merasa sangat cemas
Orang-orang yang berbicara di depan umum eringkali merasa rentan,bahkan terancam.anda menjadikan diri anda sumber perhatian,dan membuka diri untuk diamati secara cermat.Anda tidak bisa bersembunyi.Tidak heran kalau anda merasa takut atau cemas apalagi kalau ada orang-orang yang penting bagi anda,ikut memperhatikan.Dalam keadaan demikian sangat beralasan kalau anda merasa seperti seekor bebek di tengah lapangan tembak.

3. Bedanya berbicara di deepan public dengan ngobrol biasa
Preentasi formal sangat berbeda dengan ngobrol biasa.Dalam pembicaraan biasa bik antara seorang reka dengan rekan lainnya ada aturan mainnya dan anda sudah mengetahuinya.Anda bisa berbicara dengan nada berwibawa atau penuh hormat,dengan nda simpatik atau melawan,dengan nada menghibur atau provokatif,tergantung dari situasi atau lawan bicara anda.

4. Keahlian yang anda butuhkan
Bicara di depan public terkait dengan keahlian fisik dan mental untuk tampil,yang berbeda dengan keahlian yang dibutuhkan dalam pembicara biasa.
Beberapa keahlian tampil di depan public yang dapat anda raih melalui program “Kekuatan-Bicara”
1. Keahlian menutup diri
2. Keahlian berkonsentrasi
3. Keahlian koordinasi
4. Mengendalikan diri
5. Mengendalikan emosi
6. Reaksi yang mengalir
7. Kehangatan
8. Kharisma
9. Berpikir spontan
10. Pemahaman tentang tubuh
11. Keahlian untuk melawan
12. Keahlian vocal
13. Keahlian imajinasi

MENGENDALIKAN REAKSI RASA TAKUT

Belajar bagaimana mengubah reaksi rasa takut menjadi reaksi yang terkendali
• Menguasai panggung
1. Tentukan,di mana pendengar akan duduk dengan menrmpatkan kursi-kursi kosong
2. Tentukan di mana anda akan duduk sebelum menyampaikan pidato.Dengan cara ini anda akan mengembangka system sinyal diantara pikiran dan tubuh,yang akn melatih anda untuk bisa mengatasi setia situasi yang mungkin muncul saat brrbicara
3. Tempatlan sebuah kursi untu duduk,dan duduklah.

• Menghadapi pendengar
1. Tubuh harus menemukan keseimbangan yang nyaman pada posisinya yang baru
2. Otot-otot harus menyesuaikan diri dari ketegangan bergerak ke keseimbangan karena berdiri tegak atau memantapkan diri
3. Mata haus menyesuaikan arah sinar akibat posisi yang baru,dan pada perubahan ruang antara anda fddengan pendengar anda

• Kontak mata
Jangan menatap mata pendengar.Saat anda mulai bicara,tekanan emosional yang anda rasakan menyebabkan kelopak mata anda membuka lebar.Apabila anda berusaha menatap pada satu orang atau satu benda di kejauhan,mata akan merasa lelah dan tegang,dan ini akan menambah tekanan emosional yang anda rasakan.Sebaiknya arahkan tatapan mata secara umum ke segala arah,ke wajah-wajah pendengar,jangan lebih tingi dari kepala mereka,tetapi jangn juga terlalu rendah,supaya anda tidak seperti sedang menatap lantai

CARA MENGAWALI PIDATO

Pembicara yang belum berpengalaman dan tidak terlatih mungkin merasa kesulitan untuk mengawali pidatonya.untuk itu anda memerlukan ltihan-latihan khusus seperti di bawah ini:
1. Mengembalikan control
2. Mengingat kalimat pertama
3. Menghentikan kebiasaan bergumam
4. Mengontrol tangan/memantapkan diri
5. Menghentikan kebiasaan menganggukan kepala
6. Mengatur pernafasan
Latihan yang harusanda buat untuk setiap bagian pidato,akan meningkatkan pengalaman belajar anda.
Adapun formula kekuatan bicara yaitu sebagai berikut:
Pembukaan pendahuluan
Topic bahasan

Isi pokok pikiran
Latar belakang
Butir-butir pembahasan

Penutup klimaks
Kesimpulan

Satu menit bicara biasanya sepadan dengan 150 kata.Apabila presentasi anda dijadwalkan untuk tujuh menit,maka anda harus menyiapkan kira-kira 1050 kata.Artinya,sekarang anda harus kembali ke formula kerja,dan membaginya ke dalam tujuh bagian naskah.
• Satu menit untuk pendahuluan,topic bahasan,dan pokok pikiran
• Satu menit untuk latar belakang
• Empat menit untuk tiga atau empat butir-butir pembahasan atau sub- judul
• Satu menit untuk klimaks dan kesimpulan.

Kombinasi batasan waktu dan jumlah kata akan memberi anda sebuah anggaran kata sebagai titik awal untuk mulai bekerja,yang akan membantu anda menyusun naskah presentasi dengan ketepatan yang sama.

Mulai menyusun pidato anda
• Memilih topic untuk pidato anda
• Menentukan tujuan pidato
• Menulis bagian pendahuluan

Menyampaikan pesan anda
• Menyampaikan topic bahasan dan pokok pikiran
• Menulis topic bahasan
• Memulai pidato anda untuk menyampaikan pesan kepada pendengar
Menucapkan salam perpisahan
• Kesimpulan
• Menjawab pertanyaan para pendengar

KODE ETIK HAK BICARA DI DEPAN PUBLIK
• Saya berhak untuk menyatakan pendapat
• Saya berhak untuk memiliki pendapat
• Saya berhak untuk meminta orang lain untuk mendengarkan
• Saya berhak untuk memberitahu atau mengajar orang lain
• Saya berhak untuk mencoba
• Saya berhak untuk tumbuh/berkembang
• Saya berkah untuk sukses
• Saya berhak untuk membuat kesalahan
• Saya berhak untuk gagal kalau saya mencoba
• Saya berhakuntuk mencoba lagi
• Saya berhak untuk merasa cemasdan tidak nyaman saat pertama kali bicara di depan public
• Saya berhak untuk tidak mengetahui tentang “segalanya”
• Saya berhak untuk tampil di depan kelompok
• Saya berhak untuk menjadi pemimpin
• Saya berhak atas waktu pidato saya
• Orang lain berhak untuk memiiki pendapat
• Orang lain berhak untuk tidak sependapat dengan saya

DARI TEMPAT DUDUK KE MIMBAR

Menuju hari H presentasi
• Sehari sebelum presentasi,pilihlah pakaian yang akan anda kenakan
• Jangan tidur terlalu larut
• Esok paginya,laukan kebiasan rutin anda
• Usahakan agar gerakan hari inilebih lambat dari biasanya
• Setibanya di ruang pertemuan,cobalah untuk memusatkan batin anda meskipun suasana di ruang pertemuan terasa sibuk



Read More......
0 komentar

Problematik Penggunaan Bahasa Indonesia


ProblematikPenggunaan Bahasa Indonesia

Mengkaji dan mengklasifikasikan problematik atau kelemahan penggunaan bahasa Indonesia.
1) Untuk acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan.
Kalimat tersebut tidak mengetengahkan jalan pikiran dengan baik. Kunci kekeliruan jalan pikiran atau nalar ini ialah penggunaan kata untuk dan adalah. Menurut norma bahasa, di depan kata adalah harus berupa kata benda atau kata yang dibendakan karena bagian itu akan berfungsi sebagai subjek kalimat. Jadi kata depan untuk harus dibuang. Jika kata depan untuk dipertahankan untuk tetap digunakan, maka bagian kalimat yang didahului kata depan itu akan berfungsi sebagai keterangan. Dengan begitu, perhatian harus ditujukan terhadap kata adalah. Kata atau bagian kalimat yang terletak dibelakang adalah akan berfungsi sebagai pelengkap, padahal yang dibutuhkan adalah bagian kalimat yang berfungsi sebagai subjek. Agar sambutan-sambutan bisa berfungsi sebagai subjek, maka kata adalah harus diubah, misalnya menjadi akan disampaikan¸akan kami sampaikan. Jadi kesimpulannya ialah seperti berikut.

Tidak baku : Untuk acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan.
Baku : Acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan.
Untuk acara selanjtunya akan kami sampaikan sambutan-sambutan.


2) Kepada Ka-TU Jurjaritmatika, Bpk. Tami Jaka, dipersilahkan untuk menyampaikan sambutannya.
Permasalahan pertama adalah kata Jurjaritmatika, kata ini belum menjadi kata yang benar-benar digunakan atau baru kali ini ada. Permasalahan kedua terletak paxda pada bentukan –ika seperti dalam kata Jurjaritmatika, berasal dari bentukan –ics dalam bahasa Inggris, yang berarti “ilmu.” Misalnya dari beberapa contoh, seperti Etika berasal dari etiks, statistika barasal dari statistics. Dalam hubungannya dengan pola penyerapan kata tersebut (-ics menjadi -ka). Bukan menjadi Jurjaritmatika tetapi menjadi Jurjaritmatik.

3) UU Pornografi bisa menjadi bom waktu bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Terbukti dengan munculnya satu provinsi di negeri ini.
Kita pasti pernah mendengar atau mengatakan kata propinsi dan provinsi. Kedua cara penulisan di atas cukup bersaing dalam penggunaanya. Artinya kedua cara itu digunakan. Banyak surat yang kit abaca dengan menggunakan penulisan propinsi. Manakah yang betul di antara kedua cara penulisan itu? Apabila Merujuk Pedoman Penulisan Istilah¸ cara penulisan propinsi tidak tepat. Yang tepat ialah cara penulisan provinsi. Tetapi, menurut KBBI cara panulisan provinsi lebih tepat.

4) Jenazahnya akan dimakamkan di pemakaman keluarga, yang mana istri dan kedua anaknya telah menunggu.
Dalam kalimat tersebut, terdapat kata yang sering kita pakai tetapi tidak tepat. Kata manakah itu? Ialah kata yang mana, kata ini merupakan kata tanya yang menunjuk sebuah pilihan. Misalnya kita ambil contoh : Yang mana antara biru dan merah? Jika kita menggunakan kata itu dalam kalimat di atas, maka ada kerancuan dalam berpikir.
Kalimat yang benar ialah Jenazahnya akan dimakamkan di pemakaman keluarga, yang istri dan kedua anaknya telah menunggu.

5) Kepada yang berminat dimohon untuk segera mendaftarkan diri di kantor panitia.

6) Warga permukiman liar di perkotaan, memang memiliki keterbatasan dalam pendidikan dan keterampilan, namun mereka unggul, ulet, dan tangguh untuk bertahan hidup.
Sering kita mendengar kata permukiman dan kata pemukiman, manakah yang benar? Kedua kata ini merupakan problematik. Penggunaan bentuk kata permukiman dalam kalimat di atas sudah tepat, karena mengandung arti “tempat bermukim.” Tetapi kata permukiman di atas diubah menjadi pemukiman maka kalimat itu tidak baku. Karena menurut KBBI, kata pemukiman berarti “proses atau tindakan memukimkan.”

7) Menindaklanjuti pembicaraan kita …, Membalas surat Saudara …, Sesuai ketentuan …,
Menindaklanjuti pembicaraan kita, kata ini dinamakan morfofonemik yaitu pada kata menindaklanjuti. Kata ini terjadi oleh penggabungan dua buah kata, yaitu tindak dan lanjut, mendapat awalan Me-(N) dan akhiran –I sehingga menjadi Menindaklanjuti.
Membalas surat Saudara,
Sesuai ketentuan, kata ini termasuk ke dalam masalah penanggalan konjungsi atau preposisi. Ini dikarenakan besarnya pengaruh bahasa jurnalistik terhadap para pembacanya, selain karena kepraktisan dan keekonomisan berbahasa. Kata ini seharusnya Sesuai dengan ketentuan.

8) Salah satu ciri masyarakat modern adalah berkembangnya sikap saling ketergantungan antara profesi yang satu dengan yang lainya.
Kalimat yang efektif harus padat, jelas, berisi. Kalimat di atas kurang efektif karena dalam kalimat tersebut terdapat dua kata yang sebenarnya sama atau peborosan kata (pleonasme). Kata tersebut ialah saling ketergantungan, kata ketergantungan sebenarnya sudah dapat diartikan saling. Jadi penggunaan saling harus dihilangkan atau kata ketergantungan di ubah menjadi tergantung. Dan kata saling berfungsi menerangkan kata kerja aktif yang mengikutinya, misalnya saling menuduh, saling menghargai, dll. Sehingga menjadi salah satu ciri masyarakat modern adalah berkembangnya sikap saling tergantung antara profesi yang satu dengan yang lainnya.

9) Karena adanya saling pengertian di kedua belah pihak, maka sengketa tentang kedua pulau tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Kalimat yang efektif harus padat, jelas, berisi. Kalimat di atas kurang efektif karena dalam kalimat tersebut terdapat dua kata yang sebenarnya sama. Kata tersebut ialah saling pengertian. Kata saling berfungsi menerangkan kata kerja aktif yang mengikutinya, misalnya saling menuduh, saling menghargai, dll. Sehingga menjadi Karena adanya saling mengerti di kedua belah pihak, maka sengketa tentang kedua pulau tersebut dapat diselesaikan dengan baik.

10) Dengan dilakukannya pembongkaran paksa terhadap perumahan liar di kota ini, mengakibatkan puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.
Kalimat di atas kurang tepat, karena penggunaan kata mengakibatkan. Kalimat tersebut akan tepat jika kata mengakibatkan tersebut dihilangkan menjadi:
Dengan dilakukannya pembongkaran paksa terhadap perumahan liar di kota ini, puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.

11) Tentang hal inilah yang kita harus bicarakan dengan semua pihak yang terkait.
Sebuah kalimat yang baik seharusnya diawali dengan kata benda. Kalimat di atas diawali dengan tentang, ini bukan kata benda. Jadi kalimat yang baik dari kalimat di atas adalah Hal ini yang harus kita bicarakan dengan semua pihak yang terkait.

12) Mahasiswa tidak mengetahuinya kalau universitas ini nomor satu dalam hal visibilitasnya.
13) Membalas (Merujuk) (Menindaklanjuti) surat Dirjen Dikti Nomor …
14) Kecuali bermain piano, dia juga bernyanyi.
Kata kecuali merupakan kata depan atau kata penghubung yang menyatakan “suatu yang tidak termasuk ke dalam sesuatu yang lain.”
Selain merupakan kata depan atau kata penghubung bermakna sebaliknya dari makna kecuali, yaitu makna penambahan atau penggabungan. Jika kalimat di atas diperbaiki sesuai dengan makna dan fungsi kecuali dan selain seperti diuarikan di atas, maka terjadi kalimat seperti ini
Selain bermain piano, dia juga bernyanyi.

15) Ihwal pelafalan bahasa dan suprasegmental fonem, problematiskah?
Sebagaimana problematik di pengembangan kalimat, ihwal pelafalan bahasa dan suprasegmental fonem pun menjadi probelamatik jika dalam penggunaan bahasa sehari-hari terdapat beberapa fonem atau bunyi bahasa yang tidak sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan. Ini terlihat pada penggunaan bahasa, terutama pada pengguna bahasa daerah, seperti bahasa daerah yang bisa mempengaruhi pelafalan atau ejaan terhadap bahasa Indonesia. Pelafalan huruf-huruf atau fonem pada bahasa daerah berbeda dengan pelafalan huruf-huruf atau fonem bahasa Indonesia.
16) Problematik penggunaan Bahasa Nasional kita ini terjadi karena rendahnya semangat akseptansi pengguna terhadap hasil kodifikasi! Mengapa terjadi hal seperti itu?
Ini berawal dari faktor kesadaran berbahasa. Banyak pengguna bahasa yang tahu tentang hasil kodifikasi, tetapi dalam hal akseptasinya kurang. Oleh karena itu, kesadaran harus ditanamkan sejak dini.

Read More......