0 komentar

Resensi Buku Berani Bicara Di Depan Publik

KETERANGAN BUKU
1. Judul : Berani Bicara Di Depan Publik
2. Penulis : Natalie Rogers
3. Penerbit : Penerbit NUANSA
4. Jumlah Halaman: 204 halaman
MENGAPA ANDA TAKUT
1. Gejala-gejala tertekan
Ada tiga gejala-gejala umum orang mudah tertekan,yaitu:
a. Gejala fisik
b. Gejala mental
c. Gejala fisik dan mental
Gejala fisik bisa berbeda untuk setiap orang,tertapi pada umumnya berupa:
1. Detak jantung yang semakin cepat.
2. Lutut gemetar,membuat anda sulit berdiri,atu sulit untuk berdiri tenang di depan para pendengar.
3. Suara yang bergetar.
4. Gelombang hawa panas,atau perasaan seperti akan pingsan.
5. Kejang perut,kadang-kadang disertai rasa mual.
6. Hiperventilasi,yaitu termasuk kesulitan untuk bernafas.
7. Mata berair,atau hidung berlendir.
Gejala-gejala yang termasuk ke dalam kategori kedua terkait dengan proses mental,dan umumnya terjadi saat pembicara tampil,antara ;lain:
1. Mengualng kata,kalimat.atau pesan.
2. Hilang ingatan atau lupa akan hal-hal yang sangat penting
3. Bentuk-bentuk kekacauan umum yang lain
4. Tersumbatnya pikiran,yang membuat pembicara tidak tahu apa yang harus dibicarakan atau diucapkan selanjutnya

Gejala fisik dan mental biasanya disertai atua diawali dengan sejumlah gejala emosional,termasuk:
1. Rasa takut yang munkin akan munculsebelum anda tampil
2. Rasa tidak mampu
3. Rasa kehilangan kendali
4. Rasa tidak berdaya
5. Rasa malu
6. Panik
7. Rasa malu atau dipermalukan,saat presentasi berakhir

2. Mengapa anda merasa sangat cemas
Orang-orang yang berbicara di depan umum eringkali merasa rentan,bahkan terancam.anda menjadikan diri anda sumber perhatian,dan membuka diri untuk diamati secara cermat.Anda tidak bisa bersembunyi.Tidak heran kalau anda merasa takut atau cemas apalagi kalau ada orang-orang yang penting bagi anda,ikut memperhatikan.Dalam keadaan demikian sangat beralasan kalau anda merasa seperti seekor bebek di tengah lapangan tembak.

3. Bedanya berbicara di deepan public dengan ngobrol biasa
Preentasi formal sangat berbeda dengan ngobrol biasa.Dalam pembicaraan biasa bik antara seorang reka dengan rekan lainnya ada aturan mainnya dan anda sudah mengetahuinya.Anda bisa berbicara dengan nada berwibawa atau penuh hormat,dengan nda simpatik atau melawan,dengan nada menghibur atau provokatif,tergantung dari situasi atau lawan bicara anda.

4. Keahlian yang anda butuhkan
Bicara di depan public terkait dengan keahlian fisik dan mental untuk tampil,yang berbeda dengan keahlian yang dibutuhkan dalam pembicara biasa.
Beberapa keahlian tampil di depan public yang dapat anda raih melalui program “Kekuatan-Bicara”
1. Keahlian menutup diri
2. Keahlian berkonsentrasi
3. Keahlian koordinasi
4. Mengendalikan diri
5. Mengendalikan emosi
6. Reaksi yang mengalir
7. Kehangatan
8. Kharisma
9. Berpikir spontan
10. Pemahaman tentang tubuh
11. Keahlian untuk melawan
12. Keahlian vocal
13. Keahlian imajinasi

MENGENDALIKAN REAKSI RASA TAKUT

Belajar bagaimana mengubah reaksi rasa takut menjadi reaksi yang terkendali
• Menguasai panggung
1. Tentukan,di mana pendengar akan duduk dengan menrmpatkan kursi-kursi kosong
2. Tentukan di mana anda akan duduk sebelum menyampaikan pidato.Dengan cara ini anda akan mengembangka system sinyal diantara pikiran dan tubuh,yang akn melatih anda untuk bisa mengatasi setia situasi yang mungkin muncul saat brrbicara
3. Tempatlan sebuah kursi untu duduk,dan duduklah.

• Menghadapi pendengar
1. Tubuh harus menemukan keseimbangan yang nyaman pada posisinya yang baru
2. Otot-otot harus menyesuaikan diri dari ketegangan bergerak ke keseimbangan karena berdiri tegak atau memantapkan diri
3. Mata haus menyesuaikan arah sinar akibat posisi yang baru,dan pada perubahan ruang antara anda fddengan pendengar anda

• Kontak mata
Jangan menatap mata pendengar.Saat anda mulai bicara,tekanan emosional yang anda rasakan menyebabkan kelopak mata anda membuka lebar.Apabila anda berusaha menatap pada satu orang atau satu benda di kejauhan,mata akan merasa lelah dan tegang,dan ini akan menambah tekanan emosional yang anda rasakan.Sebaiknya arahkan tatapan mata secara umum ke segala arah,ke wajah-wajah pendengar,jangan lebih tingi dari kepala mereka,tetapi jangn juga terlalu rendah,supaya anda tidak seperti sedang menatap lantai

CARA MENGAWALI PIDATO

Pembicara yang belum berpengalaman dan tidak terlatih mungkin merasa kesulitan untuk mengawali pidatonya.untuk itu anda memerlukan ltihan-latihan khusus seperti di bawah ini:
1. Mengembalikan control
2. Mengingat kalimat pertama
3. Menghentikan kebiasaan bergumam
4. Mengontrol tangan/memantapkan diri
5. Menghentikan kebiasaan menganggukan kepala
6. Mengatur pernafasan
Latihan yang harusanda buat untuk setiap bagian pidato,akan meningkatkan pengalaman belajar anda.
Adapun formula kekuatan bicara yaitu sebagai berikut:
Pembukaan pendahuluan
Topic bahasan

Isi pokok pikiran
Latar belakang
Butir-butir pembahasan

Penutup klimaks
Kesimpulan

Satu menit bicara biasanya sepadan dengan 150 kata.Apabila presentasi anda dijadwalkan untuk tujuh menit,maka anda harus menyiapkan kira-kira 1050 kata.Artinya,sekarang anda harus kembali ke formula kerja,dan membaginya ke dalam tujuh bagian naskah.
• Satu menit untuk pendahuluan,topic bahasan,dan pokok pikiran
• Satu menit untuk latar belakang
• Empat menit untuk tiga atau empat butir-butir pembahasan atau sub- judul
• Satu menit untuk klimaks dan kesimpulan.

Kombinasi batasan waktu dan jumlah kata akan memberi anda sebuah anggaran kata sebagai titik awal untuk mulai bekerja,yang akan membantu anda menyusun naskah presentasi dengan ketepatan yang sama.

Mulai menyusun pidato anda
• Memilih topic untuk pidato anda
• Menentukan tujuan pidato
• Menulis bagian pendahuluan

Menyampaikan pesan anda
• Menyampaikan topic bahasan dan pokok pikiran
• Menulis topic bahasan
• Memulai pidato anda untuk menyampaikan pesan kepada pendengar
Menucapkan salam perpisahan
• Kesimpulan
• Menjawab pertanyaan para pendengar

KODE ETIK HAK BICARA DI DEPAN PUBLIK
• Saya berhak untuk menyatakan pendapat
• Saya berhak untuk memiliki pendapat
• Saya berhak untuk meminta orang lain untuk mendengarkan
• Saya berhak untuk memberitahu atau mengajar orang lain
• Saya berhak untuk mencoba
• Saya berhak untuk tumbuh/berkembang
• Saya berkah untuk sukses
• Saya berhak untuk membuat kesalahan
• Saya berhak untuk gagal kalau saya mencoba
• Saya berhakuntuk mencoba lagi
• Saya berhak untuk merasa cemasdan tidak nyaman saat pertama kali bicara di depan public
• Saya berhak untuk tidak mengetahui tentang “segalanya”
• Saya berhak untuk tampil di depan kelompok
• Saya berhak untuk menjadi pemimpin
• Saya berhak atas waktu pidato saya
• Orang lain berhak untuk memiiki pendapat
• Orang lain berhak untuk tidak sependapat dengan saya

DARI TEMPAT DUDUK KE MIMBAR

Menuju hari H presentasi
• Sehari sebelum presentasi,pilihlah pakaian yang akan anda kenakan
• Jangan tidur terlalu larut
• Esok paginya,laukan kebiasan rutin anda
• Usahakan agar gerakan hari inilebih lambat dari biasanya
• Setibanya di ruang pertemuan,cobalah untuk memusatkan batin anda meskipun suasana di ruang pertemuan terasa sibuk



Read More......
0 komentar

Problematik Penggunaan Bahasa Indonesia


ProblematikPenggunaan Bahasa Indonesia

Mengkaji dan mengklasifikasikan problematik atau kelemahan penggunaan bahasa Indonesia.
1) Untuk acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan.
Kalimat tersebut tidak mengetengahkan jalan pikiran dengan baik. Kunci kekeliruan jalan pikiran atau nalar ini ialah penggunaan kata untuk dan adalah. Menurut norma bahasa, di depan kata adalah harus berupa kata benda atau kata yang dibendakan karena bagian itu akan berfungsi sebagai subjek kalimat. Jadi kata depan untuk harus dibuang. Jika kata depan untuk dipertahankan untuk tetap digunakan, maka bagian kalimat yang didahului kata depan itu akan berfungsi sebagai keterangan. Dengan begitu, perhatian harus ditujukan terhadap kata adalah. Kata atau bagian kalimat yang terletak dibelakang adalah akan berfungsi sebagai pelengkap, padahal yang dibutuhkan adalah bagian kalimat yang berfungsi sebagai subjek. Agar sambutan-sambutan bisa berfungsi sebagai subjek, maka kata adalah harus diubah, misalnya menjadi akan disampaikan¸akan kami sampaikan. Jadi kesimpulannya ialah seperti berikut.

Tidak baku : Untuk acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan.
Baku : Acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan.
Untuk acara selanjtunya akan kami sampaikan sambutan-sambutan.


2) Kepada Ka-TU Jurjaritmatika, Bpk. Tami Jaka, dipersilahkan untuk menyampaikan sambutannya.
Permasalahan pertama adalah kata Jurjaritmatika, kata ini belum menjadi kata yang benar-benar digunakan atau baru kali ini ada. Permasalahan kedua terletak paxda pada bentukan –ika seperti dalam kata Jurjaritmatika, berasal dari bentukan –ics dalam bahasa Inggris, yang berarti “ilmu.” Misalnya dari beberapa contoh, seperti Etika berasal dari etiks, statistika barasal dari statistics. Dalam hubungannya dengan pola penyerapan kata tersebut (-ics menjadi -ka). Bukan menjadi Jurjaritmatika tetapi menjadi Jurjaritmatik.

3) UU Pornografi bisa menjadi bom waktu bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Terbukti dengan munculnya satu provinsi di negeri ini.
Kita pasti pernah mendengar atau mengatakan kata propinsi dan provinsi. Kedua cara penulisan di atas cukup bersaing dalam penggunaanya. Artinya kedua cara itu digunakan. Banyak surat yang kit abaca dengan menggunakan penulisan propinsi. Manakah yang betul di antara kedua cara penulisan itu? Apabila Merujuk Pedoman Penulisan Istilah¸ cara penulisan propinsi tidak tepat. Yang tepat ialah cara penulisan provinsi. Tetapi, menurut KBBI cara panulisan provinsi lebih tepat.

4) Jenazahnya akan dimakamkan di pemakaman keluarga, yang mana istri dan kedua anaknya telah menunggu.
Dalam kalimat tersebut, terdapat kata yang sering kita pakai tetapi tidak tepat. Kata manakah itu? Ialah kata yang mana, kata ini merupakan kata tanya yang menunjuk sebuah pilihan. Misalnya kita ambil contoh : Yang mana antara biru dan merah? Jika kita menggunakan kata itu dalam kalimat di atas, maka ada kerancuan dalam berpikir.
Kalimat yang benar ialah Jenazahnya akan dimakamkan di pemakaman keluarga, yang istri dan kedua anaknya telah menunggu.

5) Kepada yang berminat dimohon untuk segera mendaftarkan diri di kantor panitia.

6) Warga permukiman liar di perkotaan, memang memiliki keterbatasan dalam pendidikan dan keterampilan, namun mereka unggul, ulet, dan tangguh untuk bertahan hidup.
Sering kita mendengar kata permukiman dan kata pemukiman, manakah yang benar? Kedua kata ini merupakan problematik. Penggunaan bentuk kata permukiman dalam kalimat di atas sudah tepat, karena mengandung arti “tempat bermukim.” Tetapi kata permukiman di atas diubah menjadi pemukiman maka kalimat itu tidak baku. Karena menurut KBBI, kata pemukiman berarti “proses atau tindakan memukimkan.”

7) Menindaklanjuti pembicaraan kita …, Membalas surat Saudara …, Sesuai ketentuan …,
Menindaklanjuti pembicaraan kita, kata ini dinamakan morfofonemik yaitu pada kata menindaklanjuti. Kata ini terjadi oleh penggabungan dua buah kata, yaitu tindak dan lanjut, mendapat awalan Me-(N) dan akhiran –I sehingga menjadi Menindaklanjuti.
Membalas surat Saudara,
Sesuai ketentuan, kata ini termasuk ke dalam masalah penanggalan konjungsi atau preposisi. Ini dikarenakan besarnya pengaruh bahasa jurnalistik terhadap para pembacanya, selain karena kepraktisan dan keekonomisan berbahasa. Kata ini seharusnya Sesuai dengan ketentuan.

8) Salah satu ciri masyarakat modern adalah berkembangnya sikap saling ketergantungan antara profesi yang satu dengan yang lainya.
Kalimat yang efektif harus padat, jelas, berisi. Kalimat di atas kurang efektif karena dalam kalimat tersebut terdapat dua kata yang sebenarnya sama atau peborosan kata (pleonasme). Kata tersebut ialah saling ketergantungan, kata ketergantungan sebenarnya sudah dapat diartikan saling. Jadi penggunaan saling harus dihilangkan atau kata ketergantungan di ubah menjadi tergantung. Dan kata saling berfungsi menerangkan kata kerja aktif yang mengikutinya, misalnya saling menuduh, saling menghargai, dll. Sehingga menjadi salah satu ciri masyarakat modern adalah berkembangnya sikap saling tergantung antara profesi yang satu dengan yang lainnya.

9) Karena adanya saling pengertian di kedua belah pihak, maka sengketa tentang kedua pulau tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Kalimat yang efektif harus padat, jelas, berisi. Kalimat di atas kurang efektif karena dalam kalimat tersebut terdapat dua kata yang sebenarnya sama. Kata tersebut ialah saling pengertian. Kata saling berfungsi menerangkan kata kerja aktif yang mengikutinya, misalnya saling menuduh, saling menghargai, dll. Sehingga menjadi Karena adanya saling mengerti di kedua belah pihak, maka sengketa tentang kedua pulau tersebut dapat diselesaikan dengan baik.

10) Dengan dilakukannya pembongkaran paksa terhadap perumahan liar di kota ini, mengakibatkan puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.
Kalimat di atas kurang tepat, karena penggunaan kata mengakibatkan. Kalimat tersebut akan tepat jika kata mengakibatkan tersebut dihilangkan menjadi:
Dengan dilakukannya pembongkaran paksa terhadap perumahan liar di kota ini, puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal.

11) Tentang hal inilah yang kita harus bicarakan dengan semua pihak yang terkait.
Sebuah kalimat yang baik seharusnya diawali dengan kata benda. Kalimat di atas diawali dengan tentang, ini bukan kata benda. Jadi kalimat yang baik dari kalimat di atas adalah Hal ini yang harus kita bicarakan dengan semua pihak yang terkait.

12) Mahasiswa tidak mengetahuinya kalau universitas ini nomor satu dalam hal visibilitasnya.
13) Membalas (Merujuk) (Menindaklanjuti) surat Dirjen Dikti Nomor …
14) Kecuali bermain piano, dia juga bernyanyi.
Kata kecuali merupakan kata depan atau kata penghubung yang menyatakan “suatu yang tidak termasuk ke dalam sesuatu yang lain.”
Selain merupakan kata depan atau kata penghubung bermakna sebaliknya dari makna kecuali, yaitu makna penambahan atau penggabungan. Jika kalimat di atas diperbaiki sesuai dengan makna dan fungsi kecuali dan selain seperti diuarikan di atas, maka terjadi kalimat seperti ini
Selain bermain piano, dia juga bernyanyi.

15) Ihwal pelafalan bahasa dan suprasegmental fonem, problematiskah?
Sebagaimana problematik di pengembangan kalimat, ihwal pelafalan bahasa dan suprasegmental fonem pun menjadi probelamatik jika dalam penggunaan bahasa sehari-hari terdapat beberapa fonem atau bunyi bahasa yang tidak sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan. Ini terlihat pada penggunaan bahasa, terutama pada pengguna bahasa daerah, seperti bahasa daerah yang bisa mempengaruhi pelafalan atau ejaan terhadap bahasa Indonesia. Pelafalan huruf-huruf atau fonem pada bahasa daerah berbeda dengan pelafalan huruf-huruf atau fonem bahasa Indonesia.
16) Problematik penggunaan Bahasa Nasional kita ini terjadi karena rendahnya semangat akseptansi pengguna terhadap hasil kodifikasi! Mengapa terjadi hal seperti itu?
Ini berawal dari faktor kesadaran berbahasa. Banyak pengguna bahasa yang tahu tentang hasil kodifikasi, tetapi dalam hal akseptasinya kurang. Oleh karena itu, kesadaran harus ditanamkan sejak dini.

Read More......